Sabtu, 16 Mei 2020

Cerpen 1 : Kekhilafan Bermain Game Online

Cerpen Amatir yang saya buat untuk pengunjung blog ini. Cerpen ini adalah pengalaman pribadi saya sendiri namun saya ringkas agar menjadi pendek ceritanya.


Dulu Saya sering bermain game online sampai lupa waktu dan lupa pengeluaran. Saat itu Saya masih berumur 18 tahun kelas 2 sekolah menengah, Saya bermain game online yang sudah ada sejak tahun 2000an, walau secara grafis terlihat jadul namun player yang online saat itu sangat banyak. Saya sering berpetualang dari kota A ke kota B dan seterusnya untuk menaikan level Saya, dan Saya sering membuat party atau kelompok yang dimana kelompok ini membunuh musuh bersamaan dan mendapatkan reward yang dibagi rata secara bersamaan. Waktu itu saya bertanya pada kelompok itu karena saking penasarannya Saya, dan Saya pun bertanya.

“Apakah ada serorang perempuan di kelompok kita?” Tanyaku

“Ada ka, Saya” Player yang menjawab

“Bener nih? Coba Saya follow kamu di sosial media”

       Saya pun mendapatkan nama akun Dia di sosial media. Saya dengan Dia pun saling mengikuti satu sama lain di sosial media itu dan bisa dibilang saya tertarik untuk mendekatinya karena jarang sekali melihat perempuan bermain game online dengan grafis jadul. Kami pun jadi lebih sering bermain bersama, dan Saya juga sering mengirim pesan lewat Direct Message. Setelah berhari hari Saya dengan Dia bermain bersama, Saya memutuskan untuk menikahinya dalam game online. Game online yang Saya mainkan ada married system dimana jika seseorang menikah dalam game online itu maka dia akan diberkahi semacam boost up untuk menaikan level dan memiliki keistimewaan lainnya. Dalam game online itu saya harus mengeluarkan uang ratusan ribu agar dapat menikah. 
Waktu itu Saya salah membeli tiket menikah yang seharusnya dipegang satu tiket untuk satu mempelai, Saya memegang dua tiket dan tidak bisa dikembalikan, dan saya rugi dua kali lipat. 
Saya pikir ‘Tidak apa apa lah nanti juga tergantikan’ dan melanjutkan menikah dalam game online tentunya. 

        Sesudah menikah dalam game online itu Saya pun bertukaran nomor agar bisa lebih dekat dengannya. Saya pun memasuki semester baru, Saya jadi jarang bermain game online itu dan jarang mengirim pesan ke orang yang Saya dekati. Lalu Saya melihat akun sosial medianya yang ternyata sudah tidak ada dan Saya kirimi pesan pun tidak membalas. Saya akhirnya mendapatkan waktu untuk bermain game online dan Saya melihat status player Dia, saat itu Dia offline. Hari berikutnya pun sama dan seterusnya. 

        Game online yang Saya mainkan Server-nya akan ditutup dan dipindahkan ke publisher lain, karena Saya orangnya sudah malas untuk bermain game tersebut karena harus mengisi persyaratan agar karakter game bisa dipindahkan ke server publisher baru, Saya berpikir untuk mensudahi bermain game online itu. Saat sudah tidak bermain game online itu Saya pun menyadari bahwa banyaknya uang yang sudah Saya keluarkan dalam game online tersebut dan menyesal karena mengeluarkan uang untuk bermain berikut dengan kesesalan Saya karena berkenalan dengan seseorang yang belum saya temui secara langsung yang dimana tidak bertahan lama.

Pelajaran yang kita dapat adalah jangan terlena oleh kegiatan yang dilakukan dalam dunia maya karena bisa jadi kerugian lebih besar dari keuntungan kita saat bermain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar